Selasa, 03 Januari 2012

Curah Hujan Tinggi Percepat Pengisian Waduk Seloromo

Rabu, 04 Januari 2012 oleh admin Gembong (Suara Merdeka, 4 Januari 2012)-- Curah hujan Desember lalu mempercepat Waduk Selorom di Desa/ Kecamatan Gembong, Pati terisi air. Hingga awal Januari ini, volume air yang tersimpan di Waduk tersebut hampir ,mencapai sebagaian kapasitas daya tampung maksimal, yaitu 9,5 juta meter kubik.

Dengan demikian, ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT ) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Pati, Mohch. Zubaedi, agar tercapai volume maksimal masih membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan. Itu pun dengan catatan curah hujan di daerah tangkapan air waduk tersebut dalam kondisi normal.

Sebab, curah hujan yang rata-rata di atas 100 milimeter berdasarkan stasiun pemantau curah hujan, baik yang ditempatkan di Desa Ngawen Kecamatan Margorejo maupun di Ngagul, Desa Muktiharjo juga wilayah kecamatan setempat dan di Tlogowungu, Kota bisa mempercepat pengisian air waduk.

Jika Pebruari- Maret, air waduk benar-benar sudah penuh, persediaan air untuk para petani di daerah hilir pada musim kemarau nanti lebih dari cuk. Apalagi, pada bulan itu diperkirakan curah hujan yang tinggi belum tentu menurun. karena itu, petani kawasan hilir yang akan menanam padi musim tnam (MT) II belum membutuhkan air dari waduk.

Tetapi ,jika kapasitas volume air waduk sudah maksimal atau mencapai 9,5 juta meter kubik lebih, dengan sendirinya air waduk akan limpas melalui salurah pelimpah. . Karena itu, masyarkat di kawasan hilir tidak perlu khawatir adanya isu-isu yang sering muncul dan berkembang, bahwa pintu waduk dibuka, "ujarnya.

Paling Tinggi

Padahal, lanjutnya, untuk membuka pintu waduk tidak semudah apa yang dibayangkan awam. Sebab, hal itu harus mendapt persetujuan dari Bupati sestelah menerima masukan atau saran dari jajaran terkait.

Masalah tersebut selama ini belum pernah dilakukan, karena volume air jika melebihi kapasitas daya tampung sudah ada sarana penunjang. Yaitu secara tknis air dengan sendirinya akan limpas melalui saluran  pelimpah, sehingga jika saluran tersebut tidak mampu menampung limpasan air, yang terjadi adalah gelontoran air cukup besar dari waduk.

Sebagaimana terjadi pada Aprl 2006, kawasan hilir terutama di wilayah Kecamatan Kota dilanda bajir bandang, Kendati curah hujan cukup tinggi, harapannya tentu agar kejadian tersebut tidak terulang.

Sepanjang alur kali yang menerima limpasan air waduk tidak mengalami pedangkalan atau penyempitan, berapa pun seharusnya  air hujan dari kawasan hulu bisa tertampung di alur kali tersebut.

Dengan demikian, mengalirnya air lancar masuk ke alur kali juwana, baru kemudian menuju ke lau. Mengingat hal tersebut, alur kali yang sangat rawan limpas saat mendapat gelontoran air dari hulu  adalah Kali8 Simo, dipinggir jalan Raya Pati- juwana. "SElain dangkal juga banyak sampat yang dibuang secara sembarangan di alur kali itu. imbuh Moch Zubaedi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar